Mengenai Saya

silahkan kunjungi http://www.galesus.com/index.php?id=sukari baik, jujur, perhatian sama keluarga istri n teman-teman

Selasa, 13 Januari 2009

Pada Mulanya Rokok, Eit Terangsang Masturbasi

Pada Mulanya Rokok, Eit Terangsang Masturbasi
December 23, 2007 |
Seorang siswa kelas III SMP, 15, memberanikan diri menumpahkan seluruh isi hatinya. Ia mengatakan, selama ini suka melihat teman-teman merokok secara sembunyi-sembunyi. Kelihatannya gagah dan asyik.

Tapi yang mengejutkan, teman sekelas yang paling pendiam pun mengaku pernah merokok. Apalagi setelah siswa ini melihat teman akrabnya, yang dikira alim, ternyata terbiasa merokok juga.

Ia yang belum pernah merokok, jadi sedikit terpengaruh. Dia tambah malu ketika teman sebangku menyindir, “Payah, kamu tidak pernah merokok, teman kita yang perempuan itu saja sudah merokok!”

Diakuinya, pernah ia akan membeli sebungkus rokok untuk menjajal, tetapi batal. Remaja ini rupanya takut ketahuan keluarganya yang amat menjunjung nilai-nilai agama.

Katanya, merokok itu haram. Lalu, apakah merokok sebatang saja bisa kecanduan dan menyebabkan kesehatan terganggu? Dus, sejak dua tahun yang lalu, remaja akil balig ini mengaku mudah terangsang oleh kata-kata, gambar, cerita atau film ke arah seks. Meskipun hanya terdengar sedikit atau kelihatan sekilas saja, bisa ereksi.

“Saya malu. Saya jadi sering melampiaskannya dengan tidur dan gerakan tertentu sampai ejekulasi. Apakah ini yang namanya masturbasi? Teman-teman mengatakan lutut bisa kopong. Ada yang bilang bisa mandul, rabun dan ada yang bilang saya bisa berubah jadi homo. Betulkah itu? Mengapa dorongan itu kuat sekali?” keluhnya.

Equator yang berupaya mencarikan jawaban, menyampaikan keluhan ini kepada dokter spesialis. Dijawab dokter yang belum mau namanya diekspose ini, “Ngenes juga kalau teman-teman dekat si remaja merangsang dan membetot tuk melakukan sesuatu yang terlarang. Jika tidak dituruti, mereka melecehkan. Kalau dituruti berbahaya, serba salah,” jawabnya.

Kata dia, kelihatannya sudah tiba saatnya si remaja berhitung lebih cermat. Sekilas terlihat, teman yang merokok gagah. Agaknya, ini dipengaruhi banjir iklan perusahaan rokok, yang sering menayangkan pria ganteng, dengan gadis manis di sampingnya, agar orang mau membeli rokoknya.

Kenyataannya tidak begitu. Jauh lebih banyak gadis yang tidak suka bau rokok dan juga punya pacar perokok! Ini berkali-kali terbukti dan jawaban para gadis, baik di kampus, maupun di perkumpulan remaja.

Soal merokok, ada yang mengatakan “haram” ada pula yang tidak. Yang pasti, tambah banyak merokok, paru-paru akan semakin hitam pula, bagai daging asap! Akibatnya, semakin lebar jalan terserang kanker paru-paru. Penumpukan CO pun menghambat zat asam ke otak.

Tidak mengherankan jika lama-lama si perokok “berat” akan kurang tangkas berpikir. Pada perokok perempuan, bisa mengurangi kesuburan, lebih banyak terjadi aborsi, dan kurangnya berat badan bayi mereka ketika lahir, sehingga si bayi lebih rentan pada penyakit. Juga fertilitas pria berkurang. Demikian pendapat beberapa penelitian para ilmuwan.

Kalau cuma mengisap satu rokok saja, tentu saja belum mencandu dan belum kelihatan pengaruhnya pada kesehatan. Sayangnya, rokok pertama ini bisa jadi pelopor buat rokok kedua dan ketiga dan selanjutnya.

Bukankah si perokok “berat” pun, dahulu mulai dan merokok sebatang pula? Orang bijak bilang: The devil comes with small steps.

Sedangkan dampak rangsangan seks pada remaja, mirip api tersambar bensin, cepat berkobar. Sampai bung Jab berusaha “memadamkan” kobaran ini dengan masturbasi. Dari segi kesehatan, cara itu tidak menimbulkan rabun, mandul, lutut kopong, juga tidak akan jadi homo.

Yang tersisa adalah rasa bersalah, sebab sering dilarang. Kalau kebanyakan dan gizi tetap saja, dapat jadi kurus, bukankah output-nya lebih besar dari input?

Tidak ada komentar: